Posted by : PRAJA 31.0995
Rabu, 15 Februari 2017
yo semua, kali ini saya akan membahas tentang salah satu pasukan khusus di indonesia yang merupakan salah satu pasukan favorit saya, yaitu pasukan Datasemen Jala Mengkara atau yang di kenal dengan Denjaka. Pasukan ini sendiri, berasal dari angkatan laut dan sering di sebut-sebut sebagai pasukan yang terkuat di indonesia, dan katanya satu prajurit denjaka setara dengan 130 tentara biasa. NIh langsung saja di bawah tentang Denjaka yang saya dapat dari wikipedia.
Detasemen
Jala Mengkara
Detasemen Jala Mangkara (disingkat
Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka
adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir
TNI-AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan
dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan
Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah 6 bulan. Intinya Denjaka memang
dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di
mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka dibentuk berdasarkan
instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984
tanggal 13 November 1984. Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan
antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan
klandestin aspek laut.
Sejarah
Pasukan
Khusus TNI AL (Jitro Tarigan )
Pada
4 November 1982, KSAL membentuk organisasi tugas dengan nama Pasukan Khusus AL
(Pasusla). Keberadaan Pasusla didesak oleh kebutuhan akan adanya pasukan khusus
TNI AL guna menanggulangi segala bentuk ancaman aspek laut. Seperti terorisme,
sabotase, dan ancaman lainnya.
Pada
tahap pertama, direkrut 70 personel dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan
Komando Pasukan Katak (Kopaska). Komando dan pengendalian pembinaan di bawah Panglima
Armada Barat dengan asistensi Komandan Korps Marinir. KSAL bertindak selaku
pengendali operasional. Markas ditetapkan di Mako Armabar.
Detasemen
Jala Mangkara ( Denjaka )
Melihat
perkembangan dan kebutuhan satuan khusus ini, KSAL menyurati Panglima TNI yang
isinya berkisar keinginan membentuk Detasemen Jala Mangkara. Panglima ABRI
menyetujui dan sejak itu (13 November 1984), Denjaka menjadi satuan Antiteror
Aspek Laut. Merunut keputusan KSAL, Denjaka adalah komando pelaksana Korps
Marinir yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan
kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan
klandesten aspek laut atas perintah Panglima TNI.
Pola
rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum
masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah berkualifikasi Intai Amfibi.
Dalam menjalankan aksinya, satuan khusus ini dapat digerakkan menuju sasaran
baik lewat permukaan/bawah laut maupun lewat udara. TNI AL masih memiliki satu
pasukan khusus lagi, yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska). Kedua satuan pernah
beberapa kali melakukan latihan gabungan dengan US Navy SEAL.
Organisasi
Satuan
Denjaka terdiri dari satu markas
detasemen, satu tim markas, satu tim teknik dan tiga tim tempur. Sebagai unsur
pelaksana, prajurit Denjaka dituntut memiliki kesiapan operasional mobilitas
kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi serta medan operasi yang
berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai. Disamping itu
juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut dan
vertikal dari udara.
Pendidikan
yang dilakukan
Kursus
awal
Setiap
prajurit Denjaka dibekali kursus penanggulangan antiteror aspek laut yang
bermaterikan:
Intelijen,
Taktik dan teknik anti-teror, dan
anti-sabotase,
Dasar-dasar spesialisasi,
Komando kelautan dan keparaan lanjutan
Kursus
ini dilaksanakan setiap kurang lebih 5,5 bulan bertempat di Jakarta dan
sekitarnya.
Kursus
lanjutan
Dilanjutkan
dengan materi pemeliharaan kecakapan dan peningkatan kemampuan kemahiran
kualifikasi Taifib dan Paska, pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak,
lari dan berenang, peningkatan kemampuan bela diri, penguasaan taktis dan teknik
penetrasi rahasia, darat, laut dan udara, penguasaan taktik dan teknik untuk
merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan dan
personel yang disandera di objek vital di laut, penguasaan taktik dan teknik
operasi klandestin aspek laut, pengetahuan tentang terorisme dan sabotase,
penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan diri,
pengendapan, dan ketahanan interogasi.
Persenjataan
Untuk
mendukung operasi personel Denjaka dibekali antara lain submachine gun MP5, HK
PSG1, Daewoo K7, senapan serbu G36, HK416, M4, Pindad ss-1, CZ-58, senapan
mesin ringan Minimi M60, Daewoo K3, serta pistol Beretta, HK P30 dan SIG Sauer
9 mm.
Komandan
Beberapa
perwira yang pernah memimpin Denjaka antara lain adalah Letjen TNI (Mar) Nono
Sampono (AAL 1976), Mayjen TNI (Mar) Yussuf Solichien dan Letjen TNI (Mar) M.
Alfan Baharudin (AAL 1981). Komandan Denjaka yang sekarang menjabat adalah
Kolonel Marinir Supriyono, S.E.,
yo, bagi teman teman yang ingin masuk satuan denjaka banyak berdoa dan berlatih yah, dan bagi abang abang di satuan denjaka, salam hormat yah. Sekian dari saya silahkan di komen di bawah
di salin dan di edit oleh saya.
sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Detasemen_Jala_Mengkara